The Preassure Man-Chicklit (bab 1)


The Tragedy

Semua tampak hening. Sorak sorai para suporter tim merah putih pun diam seketika. Semua mata tertuju pada orang-orang yang panik masuk kedalam ruang ganti tim Indonesia. Komentator yang tadi semangat untuk mengomentari jalannya pertandingan terdiam. Hanya terdengar deru nafasnya yang memburu. Tarikan nafasnya terdengar sangat kaget dan shock.
“Fay. .  ayo Fay ke ruang ganti!” kata Wiranto menarik lengan Fay.
Fay yang dari tadi terhenyak dengan semua peristiwa yang terjadi tersadar dengan tarikan lengan Wiranto.
“uhh.. ngg... ya...” bisiknya.
Wiranto dan Fay menembus kerumunan orang yang ada. Fay terlihat pasrah dengan semua yang terjadi. Wiranto mengelus wajah Fay dengan lembut dan mendekapnya sembari mengalingkan orang-orang yang menghalangi jalan kelar mereka.
Sebuah sapuan hangat terasa mengalir dari sudut mata Fay. Dia menangis.
“Nto, Arief... kenapa Arief nggak ngomong ke gue?” katanya lirih.
Wiranto menghentikan langkahnya. Dia melirik Fay. “awalnya dia juga gak ngomong ke gue, Fay... dia ngomong ke gue kemarin pas selesai latihan terakhir.” Jawab Wiranto.
Fay terdiam. “gue harap, lo hapus air mata lo. Lo mau disebut cengeng sama Arief?” kata Wiranto sambil menyeret lengan Fay dan kembali berjalan menuju keluar stadion.

0 komentar:

Posting Komentar

darkbalerine's. Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / Romeo's Diarry

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger